Kementerian Pariwisata dan Jaringan Diaspora Global Indonesia (IDN Global) telah menyatakan minatnya untuk bekerja sama untuk mempromosikan tujuan wisata Indonesia yang berkembang pesat yang disebut 10 Balis Baru.
“Banyak turis asing masih hanya mengenal Bali tetapi tidak di tempat-tempat indah lainnya di Indonesia. Beberapa dari mereka bahkan tidak tahu bahwa Bali adalah bagian dari Indonesia, ”kata wakil asisten kementerian untuk pengembangan pariwisata, Sigit Wicaksono, selama pertemuan dengan IDN Global di Jakarta pada hari Selasa.

"[Oleh karena itu] kami berharap bahwa anggota komunitas diaspora dapat berkontribusi pada promosi Indonesia di negara tempat mereka tinggal. Kami akan sangat menghargai itu," katanya.
Pemerintah, di bawah instruksi Presiden Joko “Jokowi” Widodo, meluncurkan program 10 Bali Baru dengan tujuan mengembangkan 10 tujuan wisata baru selain Bali yang akan memikat wisatawan asing.
Tujuannya adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Pantai Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Kepulauan Seribu di Jakarta, Pantai Tanjung Lesung di Banten, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Morotai di Maluku Utara, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB)
Pemerintah memiliki target ambisius untuk menyambut 20 juta wisatawan asing pada 2019, yang akan menandai peningkatan 26,5 persen dari 15,81 juta tahun lalu.
Sigit mengatakan kementerian juga menyambut partisipasi diaspora dalam mempromosikan masakan Indonesia, yang, menurutnya, berkontribusi paling besar terhadap ekonomi kreatif di daerah.
Mark Gerald Eman, presiden IDN Global untuk jangka waktu 2017-2019, berjanji kepada pemerintah bahwa mereka dapat mengandalkan diaspora Indonesia ketika akan mempromosikan Indonesia di antara calon wisatawan.
"Pemerintah harus percaya pada diaspora, bahwa kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu mempromosikan tujuan wisata Indonesia, yang tidak kalah indahnya dengan yang ada di negara lain," katanya.
Anggota diaspora Indonesia sering mengadakan acara budaya Indonesia di luar negeri - beberapa di antaranya didukung oleh kedutaan atau konsulat Indonesia, menurut Markus.
Mark mengatakan dia berharap Kementerian Pariwisata dapat berbuat lebih banyak untuk mendukung acara semacam itu.
"Sinergi kedua belah pihak dapat mendorong kedatangan wisatawan asing ke Indonesia. Ini dapat menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat," katanya.