Bupati Tebet Dyan Airlangga di Jakarta Selatan menginstruksikan stafnya pada hari Rabu untuk memeriksa tuduhan bahwa orang yang tinggal di sepanjang tepi Sungai Ciliwung dekat Jl. Manggarai Selatan 3 di Tebet berusaha memperluas tanah mereka.

Menurut laporan, mereka diduga menempatkan karung-karung batu di dasar sungai, menyebabkan sungai menyempit dan air mengalir lebih cepat.
"Saya akan memeriksa [pada laporan]," kata Dyan, "[Sungai] adalah aset Dinas Pekerjaan Umum sehingga kami harus berkoordinasi dengan mereka sebelum mengambil tindakan apa pun."
Setelah memeriksa situasinya, Dyan mengatakan akan melaporkan apa yang dia temukan kepada walikota Jakarta Selatan, yang akan menyampaikan informasi tersebut kepada Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu, para pejabat distrik akan mendekati penduduk dan meminta mereka untuk tinggal di tempat lain yang lebih aman.
“Melalui pejabat unit lingkungan dan masyarakat atau tokoh-tokoh penting, kami terus memberi tahu mereka dan meminta mereka untuk tidak menggunakan tepian sungai sebagai tempat tinggal,” kata Dyan.
Penduduk lain yang tinggal di dekat sungai sebelumnya mengakui bahwa mereka mulai mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan karena saluran menjadi lebih sempit karena perluasan lahan.
Seorang warga bernama Pierre, 36, yang tinggal di seberang tepian sungai yang diperluas, mengatakan ia khawatir bahwa arus air di sungai akan mengikis tanah tempat rumahnya berdiri, mungkin menyebabkan tanah longsor.
“Karena [perluasan tanah] air mengalir lebih cepat di sini. Erosi semakin memburuk, ”katanya, menambahkan bahwa selain batu, ia juga melihat sejumlah besar sampah menumpuk di sepanjang tepi sungai.
Namun Pierre tidak menyalahkan para penghuni yang adalah tetangganya. Dia mengatakan mungkin orang-orang melakukannya untuk mengantisipasi musim hujan, dalam upaya untuk menghindari banjir ketika hujan lebat terjadi.
"Aku tidak menyalahkan mereka. Mungkin mereka tidak mengerti, "katanya.